Pelatihan Pemanfaatan Alat Monitoring Sarang Penyu Otomatis di Kawasan Konservasi Penyu Pantai Pelangi sebagai bentuk Pengabdian Dosen JPTEI

Keberadaan spesies penyu telah mengalami penurunan populasi yang cukup tinggi bahkan telah dikategorian terancam punah karena ancaman yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia. Faktor alam yang mengancam populasi penyu diantaranya karena perubahan iklim, penyakit yang menyerang penyu, serta ancaman hewan pemangsa atau predator. Sementara itu, ancaman populasi penyu karena faktor manusia diantaranya disebabkan oleh kematian akibat interaksi dengan aktivitas perikanan, kerusakan habitat pantai oleh manusia, pengelolaan teknik-teknik konservasi yang tidak memadai dan perburuan penyu dan telurnya yang tak terkendali. Kondisi saat ini, komunitas konservasi melakukan pemantauan terhadap sarang telur penyu dilakukan secara konvensional. Hal inilah yang mendorong tim dosen dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika melakukan penelitian dan pengembangan alat monitoring sarang penyu otomatis berbasis internet of things yang selanjutnya didiseminasikan melalui program Pengabidan Kepada Masyarakat (PPM).

Kegiatan PPM yang diketuai oleh Purno Tri Aji, M.Eng. ini bermitra dengan Kelompok Konservasi Penyu Pantai Pelangi Kabupaten Bantul. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pemanfaatan alat monitoring sarang penyu otomatis. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari pada tanggal 7 - 9 Juni 2021 di kawasan konservasi penyu Pantai Pelangi Bantul. Kegiatan PPM ini dilaksanakan secara luring meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan yang ketat. Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 6 orang anggota konservasi penyu Pantai Pelangi. Dalam sambutannya, ketua tim pengabdi menyampaikan bahwa PPM dosen ini merupakan bentuk hilirisasi hasil penelitian dan pengambangan yang dilakukan oleh tim dosen pengabdi. Diseminasi produk teknologi hasil litbang kepada masyarakat merupakan bentuk pengabdian perguruan tinggi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Pelatihan ini, diharapkan mampu menigkatkan kinerja mitra dalam rangka konservasi penyu di kaswasan pantai Pelangi Bantul.

Pada sesi berikutnya, pemaparan materi dengan topik cara kerja, peran, fungsi dan manfaat alat yang disampaikan oleh Muhammad Irfan Luthfi, M.Pd. Dalam paparannya disampaikan bagaimana alat monitoring sarang penyu otomatis tersebut bekerja dan manfaat apa saja yang akan didapatkan ketika menggunakan alat tersebut. Sementara itu, Muhammad Izzuddin Mahali, S.Pd.T., M.Cs. menyampaikan materi terkait dengan penggunaan alat dan aplikasi android yang menjadi user interface untuk monitoring. Dalam paparannya, disampaikan terkait bagaimana cara instalasi alat dan instalasi aplikasi android serta penggunaan fitur-fitur yang ada. Selain itu juga dijelaskan bagaimana cara membaca data dari aplikasi android. Materi terakhir berupa troubleshooting alat yang disampaikan oleh Dr. Ir. Drs. Eko Marpanaji, M.T. Pada sesi ini, peserta diberikan tutorial bagaimana langkah-langkah troubleshooting jika alat mengalami masalah atau gangguan dan bagaimana cara mengatasinya.

Pada akhir kegiatan, tim dosen melakukan monitoring dan evaluasi terkait dengan progress monitoring alat yang sudah terpasang di lokasi. Peserta memberikan feedback terkait dengan pemanfaatan alat dan kendala yang dihadapi selama penggunaan alat. Tim dosen memberikan arahan, masukan dan solusi terkait dengan feedback dari para peserta. Para peserta merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan pelatihan ini.
 

Indonesian