Studi Lapangan di Gameloft Jogja

Yogyakarta (28/4), Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik (FT) UNY melakukan kunjungan ke kantor PT Gameloft di Yogyakarta. Kunjungan ini diikuti oleh sebelas mahasiswa dan satu dosen pengampu mata kuliah Game Edukasi yakni Bonita,M.Pd. Kunjungan ini berlangsung dari jam 9 hingga jam 11. Gameloft sendiri merupakan perusahaaan publisher game digital dan sosial yang terdapat di 28 negara. Gameloft Yogyakarta, telah ada sejak tahun 2000 dan mempunyai 5200 pengembang dan 28 studio.
Acara kunjungan ini terdiri dari perkenalan, touring dan tanya jawab. Dalam sambutannya Bonita mengucapkan terima kasih untuk Gameloft karena telah menyambut dengan baik. Beliau juga menambahkan bahwa acara ini bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah secara real, mengetahui konsep pekerjaan dan menambah pengalaman.
Mahasiswa juga diajak touring beberapa ruangan yang ada di kantor PT Gameloft. Terdapat ruangan band dan meja tenis. Ruangan rapat misalnya, dibuat dengan suasana santai layaknya di pantai dan kapal tua. “Ini termasuk dalam misi kita, membuat suasana kerja yang nyaman sehingga mereka bersemangat dalam bekerja,” ujar Putra selaku Contouring Art Manager.
Waktu sesi tanya jawab, mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika tampak aktif dan antusias ingin tahu banyak mengenai game yang dibangun Gameloft. Terlebih Gameloft merupakan perusahaan yang setiap tahunnya merilis 20 game.
“Sangat senang dan jika ada acara seperti ini lagi pasti ikut lagi,” ujar Taufik, salah satu mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika. “Semoga dengan adanya acara ini, Gameloft dan UNY dapat menjalin hubungan baik dan kerjasama selajutnya,” ujar Daniel selaku others Gameloft. “Untuk dapat bergabung dengan Gameloft yang penting kalian paham OOP,”ujar Dendi selaku Program Trainer menambahkan. Acara kunjungan ini ditutup dengan sesi foto bersama.
Materi yang didapat oleh mahasiswa antara lain mengenai software enginering, background rata-rata pekerja di Gameloft, produk-produk Gameloft, kondisi lingkungan kerja yang santai, perangkat-perangkat apa saja yang digunakan, engine game unreal, penggambaran ide, plot ilustrasi programming dan proses tester game.
Setiap game yang akan dibuat, memiliki satu produser , artis, game designer, programer, tester, dan others. Produser bertugas untuk bertanggung jawab dan mengontrol agar game sesuai dengan rencana awal ditetapkan. Artis sebagai mendesain model, game designer bertugas untuk menata tata letak tokoh dalam game sehingga user tertarik untuk bermain game, programer sebagai pembuat program game, setelah game jadi maka akan masuk tester. Tester bertugas untuk mencari bugs, mencari stability game dan critical bugs sehingga game yang dibuat mencapai excelent quality seperti yang diharapkan. “Yang terpenting saat membuat game adalah enak di mata dan enak di jari,” ujar Heri selaku game designer.
Dalam pembuatan game perlu diperhatikan hardware platform, interaction technology, graphic performance, skill & competencies. Sehingga pemasaran game akan terpusat. Tak hanya itu game juga memiliki beberapa golongan pembelian yakni premium, free premium, pay premium dan try & buy. Hal ini tentu akan mempengaruhi kelas-kelas pembelian di pasaran. [Rizki Safitri]

Undefined