Perkembangan IoT Sudah Saatnya Diajarkan di SMK, Pendidikan Teknik Elektronika Selenggarakan Pelatihan Arduino Bagi Guru

Jumat, 26 Juni 2015 di Gedung LPTK FT UNY Lt. 2 pukul 08.30 WIB acara kegiatan “Pelatihan Arduino bagi guru SMK se- Kota Yogyakarta” secara resmi dibuka oleh perwakilan pelaksana Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Acara yang sedianya dibuka oleh Dr. Eko Marpanaji M.T. selaku ketua, digantikan oleh Totok Sukardiyono, M.T. karena beliau sebagai Sekretaris Umum SBMPTN sedang mendapat tugas di Bandung.

Peserta pelatihan adalah para guru SMK Bidang Keahlian Teknik Informatika dan Bidang Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Yogyakarta yang berjumlah 12 orang. Dalam pelatihan ini menghadirkan Muslikhin, M.Pd., sebagai narasumber dari Prodi. Pendidikan Teknik Elektronika di dampingi Nuryake Fajaryati, M.Pd. dan Athika Dwi Wiji U, M.Pd. juga dari prodi yang sama.

Pada sesi pembukaan pelatihan Totok Sukardiyono, M.T. dalam sambutannya menegaskan pentingnya update teknologi dan kompetensi sesaui trend saat ini. Oleh karena itu, pelatihan yang diselenggarakan selama 32 jam pelajaran ini perlu dijalani dengan seksama karena beberapa teori dan praktik setiap labsheet-nya memang bisa jadi ini adalah materi yang baru, misalnya tentang internet of things (IoT) yang 3 tahun ini berkembang begitu pesat. Juga dalam kesempatan itu disinggung bahwa panitia memberikan fasilitas modul yang dapat dimodifikasi oleh guru untuk keperluan pembelajaran di kelas.

Sebagai hasil dari pelatihan para guru diminta untuk mempraktikkan labsheet yang diberikan kemudian hasil perakitan dikoreksi oleh instruktur. Dalam pelatihan Arduino yang diselenggarakan 2 hari itu, diberikan 6 paket labsheet dengan rincian 4 paket dikerjakan saat pelatihan dan 2 labsheet sebagai bahan pengembangan mandiri peserta. Sesi pelatihan ini disampaikan secara dinamis dimana setiap selesai mempraktikkan satu labsheet dilanjutkan dengan demo produk hasil pengembangan oleh narasumber dan instruktur, misal; internet of things (smart home system dan web telemetry).

Dalam pelatihan ini para guru cukup antusias dapat mengikuti materi pelatihan dari instruktur. Pada sesi praktik para guru juga dapat mengikuti pelatihan sesuai waktu yang dijadwalkan. Banyak pertanyaan dan kesulitan praktik yang dilontarkan oleh guru namun dengan kesigapan para instruktur dan dibantu oleh dua orang mahasiswa kegiatan pelatihan berjalan lancar. Beberapa pertanyaan peserta juga muncul terutama terkait bagaimana mereka mampu mengadopsi materi-materi pelatihan kedalam pembelajaran yang saat ini komposisi materinya telah padat. (Muslikhin).

 

Undefined