Game “Broom-Broom” Simulasi Lalu Lintas Lewat Android

Berawal dari keresahan melihat pendidikan lalu lintas yang masih banyak sebatas teori, beberapa Mahasiswa UNY mengembangkan media pembelajaran untuk berlalulintas. Media pembelajaran ini diciptakan dalam bentuk game dan  dikembangkan oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika UNY yang berkolaborasi dengan Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY. Game tersebut diberi nama game Broom-broom, dikembangkan untuk perangkat mobile berplatform android.

Game Broom-brom merupakan karya dari Muhammad Irfan Luthfi mahasiswa pendidikan Teknik Informatika , Anisah Novi Karunia, Imas Nur.  dan Anisa Nurhadiyati Mahasiswa FE Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam AIM Studio. Game 2-dimensi ini dikembangkan secara khusus bagi siswa SMA sedrajat untuk pengenalan lalu lintas. Pembuatan model game dalam pembelajaran lalu lintas ini diharapkan mampu menarik minat siswa dan memudahkan dalam memepelajari materi. Apalagi game ini dikembangkan dalam bentuk simulasi, apa yang didesain dan dimunculkan di game merupakan bentuk simulasi nyata dari kondisi lalu lintas di Indonesia.

“ Game ini memiliki tiga level. Di awal permainan, pengguna bisa memilih akan simulasi menggunakan mobil atau motor. Saat memilih mobil, interaksi menjadi tilt control yaitu perangkat android digerakkan melingkar seperti setir mobil. Saat pakai motor, interaksi menjadi tap pada layar,” ungkap Muhammad Irfan Luthfi sebagai programmer dari game Broom-broom. “Pada level satu game berupa pengenalan terhadap rambu-rambu lalu lintas. Di level kedua ada pengenalan marka jalan dan di level terakhir akan lebih kompleks, bahkan ada sesi seru juga di level terakhir karena ada polisi juga yang akan muncul mengejar pengguna yang tidak mematuhi aturan lalu lintas,” lanjut Irfan.

Produk Game Broom-Broom ini sudah diujicobakan kepada ahli media yang dinyatakan layak dengan skor rata-rata 3.42, ahli materi dengan kategori sangat layak dengan skor rata-rata  4,85, dan berdasarkan penilaian dari siswa media ini dinyatakan baik untuk dikembangkan lebih lanjut dengan skor rata-rata 3.80.

“ Kami sempat menguji cobakan game ini kepada siswa di SMA 1 Kasihan, dan disana tanggapan sangat baik. Banyak masukan untuk pengembangan. Harapannya, game ini bisa semakin berkembang, dan segera di publikasikan di Playstore agar bisa diakses banyak orang,”tutup Irfan. (meg)

Undefined